Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Satelit Telkom 1 Telah Hancur?

image-gnews
Teleskop optik milik ExoAnalytic Solutions menunjukkan waktu dan lokasi satelit Telkom-1 dan puing-puingnya. Kredit: Arstechnica
Teleskop optik milik ExoAnalytic Solutions menunjukkan waktu dan lokasi satelit Telkom-1 dan puing-puingnya. Kredit: Arstechnica
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan yang diduga jadi akhir dari riwayat satelit Telkom 1 sempat terekam video. Dalam rekaman berdurasi 72 detik itu terlihat noktah terang yang bergerak cepat di jagat kelam yang dihiasi titik-titik putih. Obyek dalam video milik ExoAnalytic Solutions --perusahaan pemantau satelit di Amerika Serikat- itu tampak menghantam sesuatu, lalu melontarkan percikan. Obyek itu diduga sebagai satelit Telkom 1, yang dilaporkan mengalami gangguan sejak Jumat dua pekan lalu dan mempengaruhi jaringan perbankan di Indonesia.

Exo memantau sekitar 2.000 obyek yang melayang di orbit geo stasioner, jaraknya sekitar 36 ribu kilometer dari bumi, dengan menggunakan jaringan global yang berisi 165 teleskop. Salah satu instrumen mereka, di Australia Timur pada 25 Agustus lalu, menangkap anomali gerakan satelit Telkom 1 di orbitnya. Berdasarkan data dan tampilan bahan reflektif yang terekam instrumen ExoAnalytics, satelit itu ternyata melenceng dari rutenya.

Hancur? Tak ada yang bisa memastikan. Chief Executive ExoAnalytic, Doug Hendrix, menyebutkan banyak bahan reflektif yang berasal dari wahana luar angkasa. "Bisa jadi itu panel surya, bahan bakar, atau puing-puing lain. Kami tidak begitu yakin," kata Hendrix seperti ditulis Arstechnica, Rabu pekan lalu.

Namun Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menyatakan Telkom 1 tidak hancur. Dia menduga semburan yang terekam dalam video itu adalah kebocoran bahan bakar roket pengendali satelit. "Tidak ada pecahan satelit," katanya, Jumat pekan lalu.

Djamaluddin mengatakan noktah terang dalam video itu memang satelit. Adapun benda-benda putih di sekitarnya adalah citra beragam bintang. "Obyek di sekitar Telkom 1 bukan pecahan satelit, melainkan bintang-bintang yang tampak bergeser (drift) karena teleskop diset mengikuti gerak satelit," katanya.

Telkom 1 adalah satelit milik PT Telkom yang diluncurkan 18 tahun lalu. Satelit itu memiliki usia desain 15 tahun atau hanya bisa dipakai hingga 2014. Berdasarkan penilaian bersama pembuat satelit, Lockheed Martin, pada 2014 dan 2016, satelit itu dinyatakan bisa beroperasi hingga 2019.

Selanjutnya: Analisis Kepala Lapan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

6 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.


Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

12 hari lalu

Ilustrasi Satelit LAPAN A3. pusteksat.lapan.go.id
Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

13 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

16 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

16 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

20 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

21 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

25 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

50 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

52 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.